Kaprodi S2 Proteksi Tanaman menjadi salah satu narasumber pada Seminar Lokal yang diadakan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Barat terkait Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan TA. 2024, pada tanggal 29 November 2024. Narasumber lainnya adalah Roma Artha Dita, SP selaku Ketua Pemantau dari BKHIT Sumbar.
Roma menyampaikan ada dua spesies OPTK A2 yang ditemukan di lapangan, salah satunya adalah penyakit kembang api (udbatta disease) pada tanaman padi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Balansia oryzae-sativae Hashioka, yang dugaannya berasal dari India.
Pada kesempatan itu, Dr. My Syahrawati menyampaikan dua temuan penyakit OPTK A2 oleh Dosen Proteksi Tanaman, yaitu Penyakit Hawar Daun bakteri yang disebabkan oleh Bakteri Pantoea ananatis serta Hawar Daun Stemphylium yang disebabkan oleh Jamur Stemphylium vesicarium. Patogen ini menyerang bawang merah dan beberapa tanaman lain di Kabupaten Agam, Solok dan Tanah Datar. Berbeda dengan serangan Pantoea ananatis yang mencapai tingkat keparahan di atas 50%, Stemphylium vesicarium masih tergolong rendah.
Dr. My Syahrawati menambahkan agar kerjasama antara BKHIT dengan Unand tetap terjalin secara intensif, agar bisa saling membantu untuk melakukan pemantauan dan mencegah perluasan sebaran.